Sabtu, 25 Januari 2014

Pandangan Alkitab mengenai Perjudian



Gerakan 1 : Gambar Tentang Perjudian
25964.jpgPerjudian.jpg










index.jpgimages.jpg








perjudian-gelap-di-marbella-d--large-msg-114854516069-2.jpg
20121212Gelar-Kasus-Perjudian-111212-Anis-2xx.jpg












Gerakan II
1. Bagaimana pandangan Alkitab tentang perjudian?
2. Apa yang melatar belakangi terjadinya perjudian di berbagai kalangan masyarakat?

Perjudian
Perjudian adalah salah satu permainan yang dilakukan oleh masyarakat dimana perjudian ini sangat tidak menguntungkan dan dapat merusak perilaku manusia. Perjudian juga adalah permainan yang mengambil keuntungan bagi setiap pemenang. Perjudian merupakan penyakit sosial yang sangat buruk. Kemenangan yang dihasilkan dari perjudian tidak akan bertahan lama justru akan berakibat pada pengrusakan karakter individu dan akan merusak kehidupannya.
Perbuatan judi merupakan perilaku yang melanggar terhadap kaidah-kaidah, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Pelanggaran ini tidak saja hanya pada adat dan kebiasaan masyarakat, tetapi juga melanggar norma hukum. Bagi individu atau kelompok yang melakukan perjudian, maka akan mendapat sanksi baik oleh masyarakat maupun berupa sanksi hukum.
Berbagai macam dan bentuk perjudian sudah demikian merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Bahkan sebagian masyarakat sudah cenderung tidak peduli bahkan memandang perjudian sebagai sesuatu hal wajar yang tidak perlu dipermasalahkan. Sehingga, yang terjadi di berbagai tempat sekarang ini banyak dibuka agen-agen judi. Perjudian dipakai untuk menyedot dana masyarakat dalam jumlah yang cukup besar. Dilain timbulnya pandangan bahwa ada kesan aparat penegak hukum kurang begitu serius dalam menangani masalah perjudian ini. Bahkan yang lebih memprihatinkan, beberapa jenis dan tempat perjudian disinyalir dilindungi dan melibatkan oknum aparat keamanan.
Perjudian merupakan suatu hal yang sangat tidak terpuji dalam agama,dimana hal ini dapat kita temukan dimanapun dan kapanpun. Bahkan terkadang banyak diantara kita yang menjadi pelaku dari kegiatan tersebut, baik secara jelas maupun secara tidak jelas sudah terlibat di dalam perjudian. Hingga perjudian ini sudah bisa kita sebut sebagai salah satu kebudayaaan di dunia dan takkkan pernah hilang bahkan akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman perjudian ini akan semakin maju saja.
Pada hakekatnya, perjudian adalah perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Perjudian juga bisa menimbulka kerugian kepada phak yang melakukannya, meski memang kadang memberikan keuntungan. Tetapi keuntungan yang didapatkan atas suatu perjudian tidak bisa dijadikan alasan pembenar. Atas fakta tersebut perjudian masih saja dilakukan dan dianggap lumrah oleh masyarakat.

Ilmu Sosial
            Perjudian merupakan salah bentuk penyakit sosial. Perjudian sudah ada dimuka bumi ini beribu-ribu tahun yang lalu. Perjudian adalah pertarungan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap nilai, dengan menyadari adanya sebuah resiko dan harapan tertentu pada peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian yang belum pasti hasilnya.
            Perjudian merupakan penyakit sosial yang sangat buruk. Karena banyak orang yang jatuh miskin karena judi. Jenis judi bermacam-macam dari yang bersifat sembunyi-sembunyi sampai yang berisfat terbuka. Yang sembunyi-sembunyi misalnya Togel (totohan gelap), adu ayam jago, permainan kartu dengan taruhan sejumlah uang. Sedangkan judi yang terbuka misalnya kuis dengan sms dengan sejumlah hadiah uang atau barang.[1]

Ilmu Hukum
            Dalam melakukan judi ada hukum yang berlaku yaitu pasal 303
1.    Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda paling banyak dua puluh lima juta rupiah barang siapa tanpa mendapat izin :
1)    Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai mata pencaharian, atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan perjudian
2)    Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan perjudian, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan itu diadakan suatu syarat atau dipenuhi suatu tata cara
3)    Turut serta pada permainan judi sebagai mata pencaharian
2.    Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pekerjaannya, maka haknya untuk menjalankan pekerjaan itu dapat dicabut.
3.    Yang dimaksud dengan permainan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana kemungkinan untuk menang pada umumnya bergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Dalam pengertian permainan judi termasuk juga segala segala pertaruhan tentang keputusan pelombaan atau permainan lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan yang lainnya.


Pasal 303 bis
1)    Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sepuluh juta rupiah.
1.    Barangsiapa menggunakan kesempatan main judi, yang diadakan dengan melanggar ketentuan pasal 303;
2.    Barangsiapa ikut serta main judi dijalan umum atau dipinggir jalan umum atau ditempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau penguasa yang berwenang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu.
2)    Jia ketika melakukan pelanggaran belum lewat dua tahun sejak pemidanaannya yang menjadi tetap karena salah satu dari pelanggaran ini maka dia dapat dikenakan pidana penjara paling lama enam tahun atau pidana denda paling banyak lima belas juta rupiah.[2] 

Gerakan III
Pandangan Alkitab tentang perjudian Ibrani 13 : 5 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”.

Gerakan IV Hermeneutik Dialogis

Konteks Umum

Latar Belakang
            Banyak orang Kristen Yahudi masih ragu-ragu dalam iman mereka kepada Yesus. Mereka kecewa dan merasa kehilangan cara hidupnya kalau menerima Yesus sebagai JuruselamatNya. Banyak orang ingin kembali kepada hidup yang lama sebagai orang Yahudi. Surat Ibrani ditulis untuk membuktikan bahwa kepercayaan dalam Yesus Kristus jauh lebih agung daripada segala adat dan upacara Yahudi.[3]
            Orang yang mempelajari surat ini harus memahami keunikannya. Tidak ada kitab Perjanjian Baru yang sama dengan surat ini, dan karena itu surat ini memiliki persoalan-persoalan yang khas. Dalam bentuk susunan, gaya penulisan, cara mengemukakan alasan dan hubungan dengan kitab lain di dalam Alkitab, surat Ibrani mempunyai bentuk tersendiri.
Sejarahnya merupakan sejarah yang penuh kontroversi. Kitab ini pernah diabaikan, dipersoalkan kewenangannya, dipermasalahkan kanonitasnya, dan diselidiki tanpa belas kasihan untuk menentukan penulisnya. Akhir-akhir ini, analisis yang kritis telah mempertanyakan tentang bagian-bagian tertentu dari surat ini, khususnya pasal #/TB Ibr 13*. Sekarang sedang diteliti apakah pasal ini ditambahkan secara keseluruhan atau secara sebagian-sebagian atau apakah surat ini merupakan bagian dari surat yang asli.
Perhatian yang meningkat terhadap masa Helenistis dalam hubungannya dengan sejarah peradaban umat manusia juga telah mempengaruhi penelitian Surat Ibrani ini. Beberapa rahasia yang terdapat di dalam surat ini sekarang diperhadapkan dengan kebudayaan Helenistis dari dunia Mediterania Timur pasca masa Alexander. Beberapa pakar beranggapan bahwa orang-orang kepada siapa surat ini ditulis secara langsung sudah terpengaruh oleh kebudayaan Helenistis dan mungkin benar-benar menjadi dikuasai oleh budaya Helenis. Pandangan semacam ini cenderung menunjukkan kemungkinan ada revisi terhadap pandangan yang lama tentang para penerima surat serta maksud penulisannya.
Konon surat Ibrani ini merupakan surat di dalam Perjanjian Baru yang paling sedikit diketahui. Pemberian alasan yang teliti, peristilahan untuk imam dan persembahan kurban, dan idealisme yang menguasai penulisnya telah dikemukakan sebagai alasan (Purdy and Cotton, Epsitle to the Hebrews, vol XI. IB). Mungkin ini memang benar, tetapi ada satu hal yang tampaknya lebih pasti. Surat ini dapat dipahami secara paling baik apabila kelima kitab Musa dikenal dengan baik sebagai dasar. Pemberian alasan yang teliti dari sistem berdasarkan kitab Imamat menghubungkan Pentateukh dengan surat Ibrani.[4]

Penulis
Menurut Tertulianus, penulisnya adalah Barnabas. Barnabas berasal dari Siprus. Penduduk Siprus terkenal sangat mahir dalam bahasa Yunani; dan surat Ibrani ditulis dengan bahasa Yunani yang sangat baik. Dia termasuk dari sejumlah orang yang dapat diterima dengan baik oleh bangsa Yahudi maupun bangsa Yunani, dan sudah terbiasa dengan alam pemikian kedua bangsa itu.[5]
Luther yakin bahwa Apoloslah penulis surat ini, menurut Perjanjian Baru Apollos adalah seorang Yahudi, lahir di Aleksandria, seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal kitab suci.[6]
Calvin menyimpulkan, “siapa akhirnya yang menggubah surat ini, tak dapat ditentukan lagi, tetapi selalu nyata bahwa, baik pikiran yang dibentangkan maupun gaya bahasanya, tidak sama dengan kepunyaan Paulus”.[7]
Penulis Kitab Ibrani tidak diketahui. Berabad-abad orang bertanya-tanya apakah penulisnya mungkin Paulus, Barnabas, Apollos, atau seorang sahabat Timotius. Meskipun kita tidak tahu siapa penulisnya, kita boleh yakin bahwa surat itu memberi gambaran yang benar mengenai Yesus Kristus dan iman Kristen.[8]

Waktu dan Tempat Penulisan
            Ibrani tentunya telah ditulis sebelum tahun 96 M, karena Surat 1 Clement mengutipnya, kendatipun tidak secara khusus mengacu kepadanya. Ia tak mungkin ditulis jauh sebelum itu, karena ia memandang kebelakang kepada penganiayaan yang telah telah terjadi. Kita tak dapat memastikan tempat penulisan karena tempatnya sama sekali tidak tentu juga.[9]
            Satu-satunya keterangan mengenai penulisan Surat Ibrani terdapat dalam surat itu sendiri. Satu hal yang dapat membantu kita untuk menentukan kapan surat Ibrani ini di tulis ialah adanay sebutan tentang penganiayaan dalam surat ini. Mengingat semua itu maka dapat dipastikan bahwa surat ini ditulis diantara dua masa penganiayaan yaitu pada saat oang Kristen tidak dianiaya secara nyata, tetapi tidak disenangi oleh orang lain. Penganiayaan terjadi pada zaman kaisar Nero, tahun 64 M, dan penganiyaan berikutnya terjadi pada zaman kaisar Domisianus kira-kira 85 M.[10]

Penerima Kitab
            Orang-orang Yahudi (Ibrani) yang percaya kepada Yesus sebagai Mesias (Juruselamat) mereka[11].

Maksud
            Apabila kita membaca kitab ini satu kali terus-menerus, maka kesan yang diperoleh menyatakan maksudnya dengan terang: kemutlakan penyataan Allah di dalam Yesus Kristus, Anak Allah, yang melebihi malaikat dan Musa. Ia adalah Imam Besar yang sebenarnya, yang dihadapan-Nya segala sesuatu yang harus mundur. Keimaman yang sudah-sudah itu ialah keimaman yang tidak sempurna, hanya merupakan bayangan saja dari Kristus.[12]
            Kalimat-kalimat pembukaan Ibrani tidak menyebut tempat atau jati diri pembacanya. Judul tradisionalnya ialah ‘Kepada orang-orang Ibrani’. Meskipun judul ini tidak tertera dalam naskah asli, kita tidak dapat mengabaikannya karena mungkin menyimpan tradisi asli. Jika ini benar, maka yg dimaksud pastilah orang-orang Kristen Yahudi, bukan hanya sekedar Yahudi. Tapi teori yg telah memperoleh banyak dukungan pada zaman modern, mengatakan bahwa judul ini tidak lebih dari kesimpulan berdasarkan isi pokok surat tersebut, dan bahwa surat itu sesungguhnya dikirimkan kepada orang-orang non-Yahudi. Dukungan bagi pendapat ini dicari pada kutipan-kutipan yg konsisten dalam LXX, bukan dalam teks Ibr PL, juga bukan pada latar belakang yg diduga Helenistis seperti diandaikan oleh penulis Surat Ibr. Dengan demikian surat ini mereka anggap menunjukkan sifat mutlak Kekristenan kepada orang-orang non-Yahudi, sehingga cocok menggantikan semua kepercayaan lainnya, khususnya kultus-kultus misteri.
Menentang teori ini perlu dikemukakan, bahwa Surat Ibr tidak berhubungan dengan kepercayaan-kepercayaan misteri, juga tidak dengan ketidakpercayaan agamawi secara keseluruhan. Anggapan lain mengatakan surat ini merupakan jawaban kepada bidat pra-Gnostik, yg bentuknya hampir lama dengan yg dipersoalkan di Kolose. Ayat-ayat yang menunjukkan keunggulan Kristus atas para malaikat jelas memberikan jawaban efektif terhadap kecenderungan menyembah malaikat. T. W Manson berpendapat, bahwa Apolos menulis Surat Ibr kepada gereja di Kolose, untuk menjawab dua macam kecenderungan di sana. Pertama, kepercayaan pada perantara (dijawab dlm ps 1-4); kedua, kecenderungan mengandalkan praktik ritual (ps 5-10). Namun tidak ada bukti mengenai kecenderungan akan pra-Gnostik dalam situasi yg mendasari Surat Ibr seperti yg jelas ada di Kolose.[13]

Konteks Khusus

            Berbagai nasihat berkenaan dengan kehidupan sosial dan pribadi orang percaya ketika melakukan segala sesuatu atau mendapatkan pergumulan maka kita harus mengingat semua nasihat Firman Tuhan melalui Kitab Ibrani 13 ini. Kitab ini juga mau menasihatkan untuk memelihara kasih persaudaraan antar sesama dan ketika mendapakan segala sesuatu dari setiap usaha dan pekerjaan janganlah menjadi hamba uang karena tidak pernah merasa puas akan segala yang didapatkan tapi mencukupkan diri dalam segala hal karena satu hal Allah tidak pernah meninggalkan umatNya dan membiarkan umatNya.

Analisis Leksikal Sintaksis
Jangan Menjadi hamba uang :
Afila,rguroj : Free from the love of money : menjadi cinta uang
                          adjective normal nominative masculine singular no degree
                          kata sifat normal kasus nominatif (laki-laki) sama sekali tidak
Cukupkanlah :
avrkou,menoi : to assist, suffice : membantu, mencukupi
                     verb participle present passive nominative masculine plural
                     kata kerja pasrtisip sekarang pasif nominatif  (laki-laki) bentuk jamak

Membiarkan :
avnw/ : to give up, loosen, unfasten : menyerah, melepaskan, membuka
          verb subjunctive aorist active 1st person singular
          kata kerja bentuk pengandaian aorist aktif orang pertama tunggal

Meninggalkan :
evgkatali,pw : to leave behind, forsake, abandon : meninggalkan terkebelakang, mengabaikan, meninggalkan
                        verb subjunctive aorist active 1st person singular
                        kata kerja bentuk pengandaian aorist aktif orang pertama tunggal

Uraian Tafsiran
Menjadi hamba uang adalah keserakahan. Hamba adalah orang yang sudah tidak berhak atas dirinya, hamba adalah orang yang tidak punya keinginan pada dirinya. Ia seperti orang mati yang bisa berjalan. Orang yang menjadi hamba uang berarti orang yang terikat dengan cinta akan uang. Hamba uang berarti menginginkan uang berlebih-lebih. Akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang ( 1 Tim 6: 10). Orang yg cinta akan uang, nafsu akan uang tidak peduli lagi dengan hukum, moral,dan dosa. Orang yg cinta akan uang, nafsu akan uang sulit untuk berkata cukup. Rasa cukup bukanlah mendapatkan apa yang engkau inginkan, tetapi menyukai,menginginkan apa yang sudah engkau miliki saat ini.
Terlalu sering cinta akan kelimpahan harta dan kemewahan serta keinginan yang tak henti-hentinya akan kekayaan membuka peluang untuk terjerumus dalam dosa-dosa. Mengenai keuangan, mengingatkan, janganlah kamu menjadi hamba uang. Aphilargyros artinya "tidak mencintai uang," dan bukan serakah. Gaya hidup atau sikap yang harus dikembangkan ialah kepuasan dengan hal-hal yang tersedia, atau apa yang ada padamu. Jika gelombang penyalahgunaan dilemparkan pada orang-orang Kristen Yahudi ini oleh kalangan lain yang lebih makmur karena mereka kurang makmur. maka inilah nasihat yang sangat praktis dan serius dari Perjanjian Baru. Bukannya menikmati harta milik, orang Kristen hendaknya menikmati kehadiran dan pemeliharaan Allah, sebab Dia tidak akan pernah meninggalkan atau melupakan mereka.

Perbandingan Dari Versi KJV, NAS, NIV Dan LAI

KJV Hebrews 13:5 Let your conversation be without covetousness; and be content with such things as ye have: for he hath said, I will never leave thee, nor forsake thee.

NAS Hebrews 13:5 Let your character be free from the love of money, being content with what you have; for He Himself has said, "I will never desert you, nor will I ever forsake you,"

NIV Hebrews 13:5 Keep your lives free from the love of money and be content with what you have, because God has said, "Never will I leave you; never will I forsake you."

LAI Ibrani 13 : 5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”.

Gerakan V
Aksi dan Komitmen

Perjudian yang sudah ada sejak adanya peradaban manusia  dan berkembang seiring dengan perkembangan manusia. Hal ini memberikan pandangan kepada manusia bahwa perjudian seakan-akan menjadi lumrah untuk dilaksanakan. Perjudian bahkan cenderung dianggap sebagai tindakan konvensional yang menyebabkan tindakan penanggulangan terhadap perjudian sulit untuk dilakukan. Kurangnya perhatian dari aparat hukum dan pemerintah serta tidak adanya niat dari masyarakat untuk menangani perjudian menjadi alasan utama perjudian tetap eksis dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Berbagai cara yang dilakukan dalam penanganan perjudian yang saat ini tetap hidup dalam masyarakat. Meski pada hakekatnya perjudian merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum. Namun perjudian masih menunjukkan eksistensinya, dulunya hanya terjadi dikalangan orang dewasa pria. Sekarang sudah menjalar ke berbagai elemen masyarakat anak-anak dan remaja yang tidak lagi memandang baik pria maupun wanita.
Perjudian membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Meski demikian berbagai perjudian tetap berkembang seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Macam dan bentuk perjudian saat ini sudah merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Awalnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi tetapi tidak untuk keadaan sekarang ini yang sudah dilakukan terang-terangan.
Main judi berarti tiap-tiap permainan yang kemungkinannya akan menang, pada umumnya tergantung pada untung-untungan saja, juga kalau kemungkinan bertambah besar, karena pemain lebih pandai atau lebih cakap. Main judi mengandung segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau main itu, demikianjuga segala prtatuhan lainnya.
Ditinjau dari kepentingan nasional, penyelenggaraan perjudian mempunyai ekses yang negatif dan merugikan terhadap moral dan mental masyarakat, terutama terhadap generasi muda. Perjudian merupakan salah satu penyakit menular masyarakat yang dalam proses sejarah dari generasi kegenerasi tidak mudah diberantas. Oleh karena itu perlu diupayakan agar masyarakat menjauhi perjudian.
Perjudian itu dianggap sebagai peristiwa biasa, sehingga orang bersikap acuh tak acuh terhadapnya. Walaupun judi dilarang, tapi masih banyak orang medern menganggap perjudian sebagai satu rekreasi yang netral dan tidak mengandung unsur dosa. Lagi pula perjudian bisa menumbuhkan kegairahan dan harapan-harapan. Di samping itu, perjudian dan usaha-usaha kasino bisa dijadikan sumberkeuangan bagi oknum, organisasi atau partai politik, dan peemrintah daerah.
Alkitab tidak secara khusus mencela perjudian, pertaruhan atau lotto. Namun Alkitab memperingatkan kita untuk menjauhkan diri dari cinta uang (1 Timotius 6:10; Ibrani 13:5). Alkitab juga menasehati kita untuk menjauhkan diri dari usaha “mendapat
kekayaan dengan cepat” (Amsal 13:11; 23:5; Pengkhotbah 5:10).
Judi jelas sekali berfokus pada cinta uang dan menggoda orang dengan janji
untuk mendapatkan kekayaan secara cepat dan mudah. Judi memang lebih banyak sisi negatifnya secara sosial daripada positifnya. Apalagi kalau judi utk masyarakat kelas menengah-bawah, bisa menyebabkan mental pemalas, dan meningkatkan tindak kriminalitas (memperoleh uang utk membayar hutang judi atau ikut taruhan lagi).

1 komentar:

  1. Bagus bang penjelasannya
    Keren!
    Kalo boleh minta file nya lah bang 🙏

    BalasHapus